kawan-kawan

Senin, 14 April 2008

TIP DAN TRIK MERAWAT RUMAH TINGGAL AGAR LEBIH AWET DAN NYAMAN

Rumah bagi kehidupan manusia adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi selain kebutuhan akan sandang dan pangan. Rumah tidak hanya sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan. Rumah adalah segala-galanya. Kekuatan, keindahan, kenyaman, keawetan, dan kemudahan pemeliharaan rumah senantiasa didambakan oleh setiap manusia dalam memperoleh rumah sebagai hunian yang ideal. Kekuatan, keindahan, dan kenyamanan rumah dapat diperoleh dari desain eksterior dan interior yang baik sehingga penghuni merasa betah. Sedangkan keawetan rumah dapat diperoleh dari pemeliharaan yang dilakukan sehingga umur bangunan bisa tetap terjaga dan memberikan arti bagi kehidupan penghuninya.

Rumah yang terawat dan tertata dengan baik bisa dijadikan cerminan ekspresi jiwa pemilik/penghuni rumah. Kita cukup melihat beberapa bagian rumah seperti halaman, ruang tamu, lantai dan dinding, bahkan kamar mandi, dari sana akan tergambar jelas sifat penghuninya apakah mereka rajin dan rutin merawat rumah tinggalnya.

Mengapa rumah kita perlu dirawat?

Rumah yang terawat dengan baik akan berimplikasi pada ketahanan umur bangunan yang lebih lama. Perawatan rumah yang rutin akan mengurangi kerusakan-kerusakan berat terjadi, sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan/renovasi total yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Perawatan rumah cukup rumit karena dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun luar. Faktor dari dalam antara lain : jenis dan tipe bahan bangunan yang digunakan dan cara pemasangan awal ketika rumah dibangun. Faktor dari luar antara lain : cuaca dan iklim, lingkungan sekitar, dan perilaku pemilik/penghuni rumah.

Ketersediaan bahan bangunan pada masa yang berbeda sering kali dijumpai berlainan meskipun tipe dan jenisnya sama, sehingga akan menjadi persoalan jika kita harus mengganti bagian rumah yang rusak, contohnya lantai keramik. Hal ini disebabkan terjadi distorsi/variasi pada proses produksi pada pabrik pembuatnya.

Cara pemasangan ketika pelaksanaan pembangunan rumah berjalan menjadi faktor penyebab utama awet tidaknya suatu bagian rumah, contohnya pada cara pemasangan atap yang tidak tepat akan menyebabkan kebocoran dan menimbulkan kerusakan berlanjut pada plafon.

Perubahan iklim Indonesia di daerah tropis yang mengenal dua musim, yaitu musim kemarau (kondisi banyak penyinaran matahari) dan musim penghujan (kondisi banyak curah hujan) menjadikan bagian -bagian rumah kita mudah sekali lapuk/aus/rusak. Ditambah lagi dengan cuaca di daerah tropis dengan suhu rata-rata melebihi 30 derajat Celcius dan kelembaban udara sangat tinggi yaitu 80% menjadikan rumah kita perlu perawatan khusus dan rutin agar tetap awet.

Faktor lingkungan sekitar juga mempengaruhi kelangsungan umur bangunan, contohnya rumah yang berada dipinggir jalan raya akan sering terkena debu dan asap kendaraan yang melintas sehingga mengakibatkan rumah mudah kotor yang berdampak buruk bagi kesehatan penghuninya.

Faktor yang paling menentukan terawatt tidaknya rumah tinggal adalah perilaku penghuni rumah yang menjadi subyek persoalan. Apabila penghuni rumah memperlakukan rumah sekehendak hatinya tanpa memperdulikan perawatan dan kebersihannya, dapat dipastikan rumah tersebut tidak akan ideal lagi sebagai rumah tinggal. Sebaliknya apabila pemilik/penghuni rumah memperlakukan rumahnya dengan penuh perhatian mulai dari awal proses pemilihan dan pemasangan bahan bangunan ketika rumah dibangun sampai perawatan rutin rumah setelah ditempati.akan sangat mendukung kelangsungan dan kenyamanan rumahnya sendiri.

Tip dan trik # 1 : Membersihkan kerak di kamar mandi

Lantai kamar mandi yang berkerak kuning kecokelatan dapat dihilangkan dengan cara sebagai berikut :

  • Kerak digosok berkali-kali dengan batu apung dan air sabun, kemudian dibilas dengan air bersih.
  • Citroenzuur (asam sitrat) ditaburkan pada dinding dalam atau luar dan dasar bak mandi yang sudah dibasahi sebelumnya, biarkan asam sitrat bereaksi selama satu jam. Kemudian, disikat dan disiram dengan air bersih dan dibilas sampai benar-benar bersih. Selanjutnya keringkan dengan lap kering. Asam sitrat atau sering disebut sitrun yang berbentuk bubuk berwarna putih tersebut dapat diperoleh di toko-toko perlengkapan kue.

Tip dan trik # 2 : Memperbaiki lantai keramik retak / lepas

Lantai keramik retak dilepas dengan hati-hati agar keramik yang masih utuh tidak ikut terlepas. Nat dikorek dengan benda tajam. Setelah itu pasangan lantai dilepas atau dipecah sampai ke dasar, dibuat dasar lantai, kemudian keramik lantai pengganti dipasang.

Jika nat lentai keramik yang rusak, nat dibersihkan dahulu dengan cara dikorek. Kemudian nat disiram dengan air bersih. Selanjutnya celah nat diisi dengan campuran yang agak cair dan biarkan meresap sampai ke dalam. Pada waktu isian tadi masih setengah kering, diikuti dengan campuran yang lebih kental dan ditekan agar padat. Sebelum isian tersebut mongering, sisa-sisa bahan pengisi yang tercecer di permukaan lantai dilap dengan lap kering.

Tip dan trik # 3 : Memperbaiki lantai yang basah atau lembab

Perbaikan pada lantai yang basah atau lembab sebenarnya cukup mudah asal diketahui penyebabnya. Apabila resapan air ke permukaan lantai masuk melalui nat, nat ditutup dengan bahan yang kedap air. Jika terjadi pada lantai yang bukan kedap air, seluruh lantai yang basah dan lembab tersebut dibongkar sampai ke dasar urugan pasir. Di atas urugan pasir tersebut dilapisi dengan lembaran plastik lalu di atasnya dilapisi dengan campuran spesi yang kedap air dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir setebal 3 cm. Lantai sudah siap dipasang kembali.

Tip dan trik # 4 : Memperbaiki lantai kamar mandi yang bocor

Kebocoran pada kamar mandi di rumah biasanya berasal dari nat keramik. Seringkali nat terkikis oleh air, bahan kimia pembersih, sabun, atau cara pemasangan keramik pada kamar mandi yang kurang tepat. Harus diketahui dahulu apakah keramik tersebut menempel dengan baik pada lantai dengan cara lantai diinjak dengan sedikit tekanan atau diketuk. Jika berbunyi nyaring berarti terdapat celah atau rongga kosong.

Tip dan trik # 5 : Mengecat dinding agar tidak mudah mengelupas

Agar lapisan cat pada dinding tidak mudah mengelupas maka penggunaan plamur harus dibatasi hanya sebagai penutup retak-retak rambut yang halus pada dinding. Seringkali kita melakukan kesalahan yaitu menggunakan plamur sebagai lapisan cat dasar. Bahan plamur tidak dibuat untuk mengikat cat sehingga kalau tetap digunakan dalam proses pengecatan, maka cat akan mudah mengelupas.

Waktu pengecatan pada dinding harus dipilih dengan hati-hati. Jika pengecatan dilakukan pada kondisi hujan, cat akan butuh waktu lama untuk mengering. Begitu pula jika pengecatan dilakukan pada kondisi matahari sangat terik, hasilnya juga kurang bagus. Hasil pengecatan di bagian luar (permukaan dinding) akan mongering lebih dahulu daripada bagian dalam. Hal ini berpotensi menyebabkan cat retak, menggelumbung atau mengelupas. Waktu ideal untuk melakukan pengecatan adalah pada kondisi kering dan tidak pada saat matahari bersinar sangat terik.

Tip dan trik # 6 : Kapan perlu melakukan pengecatan ulang ?

Pengecatan ulang perlu dilakukan jika kita menemukan dinding rumah sudah mengapur. Tanda-tandanya dapat kita ketahui dengan menyaapukan telapak tangan pada permukaan dinding. Jika kita dapatkan bekas bubuk putih berarti dinding perlu dicat kembali.

Tip dan trik # 7 : Cara memaku dinding agar tidak retak

Seringkali kita memaku dinding untuk mengantungkan pigura atau aksesoris rumah tangga, namun kita dapati dingding menjadi retak. Hal ini terjadi bukan karena campuran spesi yang kurang bagus tapi karena kita belum mengetahui cara memaku dinding yang benar. Caranya adalah dengan memberikan selotip silang pada dinding sebelum permukaan tembok dipaku, baru kemudian dipaku pada bagian tengah persilangan selotip tadi. Setelah selesai, selotip dilepaskan secara perlahan sesuai kebutuhan.

Jika bahan dinding kurang berkualitas, maka jika dipaku, dinding akan rontok. Cara untk mengatasinya adalah siramkan dua sampai tiga sendok makan cuka pada bagian dinding yang hendak dipaku. Tunggu sampai kering baru kemudian dinding dapat dipaku.

Tip dan trik # 8 : Menjaga kusen pintu dan jendela agar bebas dari rayap

Caranya dengan mencampur 3 Oli dan 1 solar kemudian diaduk sampai rata. Campuran tersebut dioleskan merata keseluruh permukaan kayu sampai campuran oli dan solar tersebut benar-benar kering. Setelah itu dilakukan pengecatan pada permukaan kayu. Dapat pula sebelum dicat, permukaan kayu dilapisi obat anti jamur untuk mencegah serangan dari rayap.

Tip dan trik # 9 : Membasmi jamur di rumah

Untuk mengatasi jamur ringan dan belum lama menyerang bagian-bagian rumah pada dinding dan plafon atau bahkan perabot rumah, dapat digunakan cuka, fungisida (pembasmi jamur) atau cairan disinfektan. Caranya, kain lap ditetesi cuka, disapukan pada bagian yang terserang jamur secara perlahan-lahan agar spora jamur tidak beterbangan kemana-mana. Penyapuan diulangi dengan cuka dan kain lap baru. Sikat tidak disarankan untuk membersihkan jamur karena akan membuat spora menyebar ke tempat lain, misalnya menempel pada perabot, sofa atau terhirup oleh manusia.

Jika serangan jamur sudah lama dan cukup berat, misalnya pada plafon akibat bocor, segera diperbaiki kebocorannya dan diganti plafonnya atau dicat ulang. Instalasi sanitasi juga perlu dijaga dari kerusakan dan bocor agar tidak menjadi penyebab munculnya jamur.

Tidak ada komentar: